Produk Lokal Kopi Organik Lampung Barat khas Air Hitam dan Way Tenon, Selera Semua Orang
“Siapa sih yang gak suka sama citarasa kopi dengan aroma yang menawan?”
Sumber Foto: sehatq.com |
Hampir semua orang pasti suka dengan perpaduan rasa yang hitam manis, selain itu aroma yang ditampilkan memiliki ciri khas tersendiri. Apalagi sekarang banyak banget aneka jenis kopi yang diracik menjadi kekinian sehingga lebih banyak diminati oleh anak milenial.
Eiittss, jangan salah ya...Kopi tidak hanya untuk
orang tua saja loh, tapi sekarang kopi juga banyak diminati oleh semua kalangan
baik dari orang tua maupun anak muda karena rasa kopi yang lebih unik dan
tampilan yang nyentrik. Tak ayal, sekarang sudah banyak kedai-kedai kopi
kekinian yang ada dipenjuru setiap kota. Yang dulunya hanya berada di
warung-warung kopi biasa dan menampilkan kopi hitam manis serta pelanggan yang
dominan para orang tua tapi sekarang serasa disulap menjadi tempat tongkrongan
anak milenial dengan sajian kopi yang memiliki tampilan estetik. Selain kopi
yang memiliki tampilan unik, untuk masalah rasa juga tidak kalah
loh...Perpaduan kopi dengan susu atau perpaduan lainnya menambah citarasa
disetiap seruputnya.
Sumber Foto: rukita.co |
Dengan tampilan dan citarasa yang berbeda seperti biasanya dan pendukung lain yaitu tempat tongkrongannya, maka dari itu anak muda menjadikan tempat berkumpul karena bisa mengobrol bersama, bahkan kopi yang sebelum diminum difoto dulu untuk diunggah ke media sosial. Belum lagi tempat tongkrongan yang bergaya kekinian cocok banget dijadikan tempat foto.
Selain adanya kedai-kedai kopi, ternyata ada juga loh
kopi bubuk instan dengan varian yang tak kalah nikmat dengan yang ada dikedai-kedai kopi sehingga
bisa dinikmati kapan saja dan dimana saja. Gampang
bukan? Jadi teman-teman gak usah repot-repot jika ingin minum kopi. Tapi
dengan adanya kopi bubuk instan varian rasa tren saat ini dan kedai-kedai kopi
kekinian, kopi hitam murni menjadi sedikit peminat karena adanya kopi varian rasa
yang lebih memikat.
Teman-teman tau gak sih, ternyata kopi memiliki dampak
positif dan negatif loh...
Apa aja sih dampaknya?
Dampak positif dari kopi antara lain: membakar lebih
kalori, mengurangi resiko diabetes, mengurangi resiko stress, membantu mengurangi
depresi, mengencangkan kulit dan masih banyak lagi lohh... Menurut
Harvard Women's Health, konsumsi
beberapa cangkir kopi sehari dapat mengurangi risiko diabetestipe 2 dan
mencegah penurunan daya kognitif otak.
Selain dampak positif, ternyata juga ada dampak
negatifnya. Kafein
sebagai kandungan utama kopi adalah stimulan yang membuat ketagihan. Kafein
mempengaruhi sistem kardiovaskular seperti peningkatan detak jantung dan
tekanan darah. Minum kopi dengan frekuensi lebih dari itu dapat menyebabkan
jantung berdebar, susah tidur, sakit kepala dan gangguan lainnya. Masalah lain yang timbul diantaranya: tidak
baik untuk jantung, tidak baik untuk tulang, mengancam kesehatan lambung, dan
lain sebagainya.
Wah, ternyata berbahaya juga ya jika kita mengkonsumsi
kopi secara berlebihan sangat berdampak
pada kesehatan. Untuk teman-teman yang doyan minum kopi, jangan terlalu sering
ya dalam mengkonsumsinya. Jika dikonsumsi terlalu sering, kandungan ini bisa
menimbulkan masalah pada pencernaan dan
otak. Belum lagi kadar gula yang tinggi pada sajian kopi tertentu.
Takaran ideal ketika mengkonsumsi kopi adalah 2-3
gelas per hari. Dengan takaran ideal ini, kandungan antioksidan pada kopi dapat bekerja secara optimal untuk menangkal radikal bebas dalam tubuh. Tubuh akan terhindar dari risiko penyakit kardiovaskular, gangguan pencernaan, serta kematian dini. Bahkan, menurut penelitian, takaran 2-3 gelas atau setara dengan 170-375 mg kafein per hari bisa menurunkan resiko disfungsi erektil. Untuk pola konsumsi yang lebih sehat, hindari menambahkan gula ke dalam kopi. Asupan gula justru menambah jumlah kadar gula atau kalori yang mengganggu metabolisme tubuh.
“Banyak masyarakat Indonesia yang belum
memahami efek kopi terhadap tubuh. Dengan takaran yang pas, kopi memang dapat
menjaga kesehatan, namun kopi yang dimaksud adalah kopi hitam murni yang pekat
- bukan olahan kopi yang sudah ditambahkan gula, krim, pemanis buatan, dan
sebagainya,” ungkap tim medis HonestDocs.
Berbicara mengenai kopi, teman-teman tahu gak sih sejarah kopi di Indonesia?Jika belum, mari
simak berikut ini...
Kopi pertama kali ditanam di Indonesia sejak abad 1696 dari
jenis arabika. Kopi pertama kali ditanam di pulau Jawa. Sejak itu, kopi arabika
tumbuh dan mulai ditanam didaerah lain seperti Sumatra, Bali dan Sulawesi.
Perkembangan tanaman kopi arabika mulai surut dengan disease terserangnya karat
daun (Hemileia vastatrix) sejak 1876; yang bertahan hidup hanya di dataran
tinggi (1000 m dpl) di mana penyakitnya tidak begitu kuat.
Sebagai alternatif, kopi jenis robusta diimpor pada tahun 1875.
Rupanya jenis ini mampu bertahan terhadap penyakit karat daun. Oleh karena itu,
kopi robusta mulai menggantikan spesies thearabica,
terutama didaerah dengan ketinggian di bawah 1.000 m dpl dan mulai menyebar diseluruh
wilayah baik di Jawa, Sumatra, dan di Indonesia bagian timur. Sejak Pemerintah Indonesia menarik
keluar dari Hindia Belanda, perkebunan terus tumbuh dan berkembang, sementara
perkebunan swasta hanya bertahan di Jawa Tengah, Jawa Timur dan beberapa bagian
Sumatera, dan perkebunan negara (PTPN) hanya tinggal di Jawa Timur dan Jawa
Tengah . Indonesia sebagai salah satu negara terbesar penghasil komoditas kopi
utuk bisa memenuhi permintaan dalam negeri untuk biji kopi robusta dan arabika
dengan kulitas tinggi.
Salah satu provinsi yang memproduksi kopi dari hasil tanam diperkebunan
sendiri adalah di Lampung, lebih tepatnya di Kecamatan Air Hitam dan Way
Tenong, Lampung Barat. Kopi menjadi komoditas utama dan pemasok terbesar produk
kopi di Provinsi Lampung baik ekspor maupun untuk bahan baku produksi dalam
negeri sehingga Lampung Barat menjadi etalase kopi.
Seiring dengan visi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) visi pembangunan perkebunan adalah “Kebun
Produktif, Produk Berdaya Saing, Petani Sejahtera”. Produk berdaya saing terwujudnya
peningkatan mutu, nilai tambah dan keunggulan produk perkebunan dipasar
nasional dan internasional. Dengan adanya visi tersebut, masyarakat petani
dapat bergerak untuk menghasilkan produk-produk lokal yang dapat memiliki nilai
daya saing sehingga dapat menciptakan keuntungan-keuntungan baik untuk
keluarganya maupun penggerak daerah sebagai penambah devisa suatu daerah.
Kecamatan Air Hitam dan Way Tenong di Lampung Barat, terkenal dengan kopi organiknya kerena masih
banyak petani yang tidak menggunakan zat-zat kimia. Pengabdian IBDM tahun 2017 dan 2018 dijalin
oleh tim pengabdi dari Univeristas Muhammadiyah Metro yang diadakan di desa
Srimenanti Kecamatan Air Hitam. Pemilihan Desa Srimenanti karena desa ini
memiliki potensi untuk perkebunan dan memiliki potensi untuk pengembangan
produk hasil perkebunan guna untuk
meningkatan kapasitas dan ekonomi masyarakat, selain itu juga
masyarakatnya terbuka untuk menerima pembaharuan dalam segi teknologi yang
ramah lingkungan.
Kopi Organik?Mungkin sebagian orang masih asing dengan kopi
tersebut. Jadi apa sih kopi organik itu...
Kopi Organik adalah kopi yang diproduksi dengan tidak menggunakan zat-zat kimia seperti pestisida, herbisida dan pupuk kimia.Usaha pengembangan budidaya perkebunan tersebut mayoritas diperankan oleh
kelompok wanita tani (KWT) hal ini dibentuk karena ingin mengajak para kelompok
wanita untuk menciptakan lapangan kerja. Nah, masih dibilang petani dalam skala
kecil dengan menggunakan alat teknologi yang sederhana dengan mamanfaatkan
lahan kebun dan sedikit sekali memanfaatkan pekarangan rumah. Hasil dari perkebunan terutama kopi dalam
bentuk biji kopi /green bean di Air Hitam
dan Way tenong biasanya langsung dipasarkan di masyarakat melalui
penadah/distributor untuk di jual ke pabrik di Bandar lampung.
Peningkatan pendapatan petani khususnya pembudidaya
kopi tampaknya belum mampu meningkatkan perekonomian keluarga dan menambah
devisa daerah. Hal ini karena petani kopi hanya sekedar menjual produksinya ke
para distributor
Yuk kita ketahui! Bagaimana
sih proses pengolahan kopi organik itu?
Proses-proses pengolahan kopi organik yang telah dikembangkan melalui beberapa tahapan
yakni :
1. Dipanen dari buah kopi merah/masak batang dari perkebunan kopi
yang tidak menggunakan pestisida dan pupuk kimia.
2. Biji kopi tersebut dijemur dibawah terik matahari (Full Sun
Drying) hingga kadar air tersisa 20% sampai dengan 25%.
3. Pemisahan dari kulit biji kopi dengan cara ditumbuk
manual/tradisonal dengan lesung atau menggunakan mesin tumbuk (untuk menjadi
greenbean / beras / pasir kopi siap goreng).
4. Sortir beras biji kopi organik kering yang terbaik yaitu biji
kopi yang masih utuh dan bersih.
5. Penjemuran kembali beras/ biji kopi organik dibawah terik matahari (Full Sun Drying)
hingga kadar air tersisa 10% sampai dengan 13%.
6. Pencucian sampai bersih.
7. Penjemuran kembali hingga kadar air tersisa 10% sampai dengan
13% kembali awal.
8. Penggorengan/pengsangraian dengan cara manual/tradisional
dengan kayu bakar juga dengan penggorengan tradisional panci besi. atau dengan
cara di-oven.
9. Untuk warna yang produk terdiri dari hitam (city roast),
cokelat kehitaman, dan kecoklatan. warna tersebut tergantung dari lamanya
penggorengan. pada umumnya penikmat kopi pada masyarakat indonesia dan asia
lebih menyukai jenis kopi yang dimasak hingga hitam (city roast). sedangkan
untuk beberapa negara asia seperti korea, jepang, taiwan mereka menyukai
cokelat kehitaman. sedangkan untuk kawasan eropa lebih menyukai warna
kecoklatan.
10. Pembubukan, dengan menggunakan alat penggilingan yang bisa
membuat benar-benar halus.
11. Selanjutnya setelah proses tersebut bubuk setelah didinginkan
lalu dikemas sesuai dengan takaran pemesanan konsumen, menggunakan packing yang
sterill untuk menjaga agar bubuk kopi tetap fresh sampai berbulan-bulan bahkan
sampai setahun.
Kemasan produk lama Kopi Organik Air Hitam dan Way Tenong, Lampung Barat |
Kemasan pruduk baru Kopi Organik Air Hitam dan Way Tenong, Lampung Barat |
Untuk lebih detailnya dalam proses-proses pembuata kopi organik,
teman-teman bisa kunjungi chanel youtube: https://youtu.be/iD8uGiFKpR8
Selain itu, Kelompok Wanita Tani (KWT) juga memiliki akun media
sosial lohhh...
E-mail: sinaunung@gmail.com
Fb: Sinau_nung Coffee
Twitter: Sinauung coffee
Instagram: Sinau_nung.Coffee
Sebagai anak muda sekarang diharapkan mampu menjadi penggerak produk
lokal salah satunya mempromosikan atau menjual kopi organik khas Air Hitam dan
Way Tenong, Lampung Barat. Karena banyak sekali loh keuntungan-keuntungan yang
didapat. Selain menambah keuangan kantong sendiri, keuntungan yang didapat juga
bisa memperkenalkan produk lokal daerah Lampung Barat diberbagai kalangan. Hal
ini dapat menarik perhatian para pecinta kopi sehingga dapat mengunjungi daerah
tersebut dan membeli kopi organik.
Kopi organik dapat diolah menjadi suatu inovasi baru
misalnya, seperti masker kecantikan wajah, pengharum ruangan, aroma terapi,
olahan kopi modern atau olahan makanan. Lalu dijual atau dipromosikan melalui
media sosial, apalagi sekarang ini teknologi bagai lalu lintas informasi.
Jangan sungkan untuk mengembangkan dan menggunakan
produk lokal. Jika bukan kita, siapa lagi?!
"Seperti kopi.
cinta itu soal rasa, bukan kata "
Sumber informasi:
Komentar
Posting Komentar